Rabu, 02 November 2016

Informasi untuk semua

Di era digital seperti saat ini sudah saatnya Pemerintah memberikan pelayanan informasi melalui dunia maya, keterbukaan informasi ini sangat penting sebagai efsiensi waktu dan masyarakat pun tidak perlu datang ke kantor pelayanan umum untuk sekedar mencari informasi yang kadang juga harus di pingpong kesana kemari. Apalagi mengingat Klungkung mempunyai wilayah yang dibatasi oleh laut, Warga Pulau Nusa Penida tidak usah lagi datang ke daratan hanya untuk mencari informasi saja.

Bila kita melihat hasil penilaian dari Komisi Informasi (KI) Klungkung ada di posisi no 9 dari 10 kabupaten kota yang ada di Bali, sementara Gianyar ada di posisi terakhir. Ini tentunya berbanding terbalik ketika selama ini kita melihat semua pejabat mensosialisasikan keberhasilan program kerjanya melalui dunia maya baik melalui medsos atau media elektronik lainnya. Masyarakat tentunya akan bertanya "apakah ini sekedar pencitraan saja"?.

Seharusnya dengan teknologi yang sudah kita miliki membantu masyarakat untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin sebagai contoh, masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor perijinan untuk mencari informasi persyaratan membuat surat ijin usaha, calon pembuat Akte Perkawinan tidak perlu lagi datang ke Kantor catatan sipil hanya untuk mencari tahu persyaratan membuat akte tersebut.

Keterbukaan informasi seharusnya dapat di akses oleh masyarakat secara leluasa, sebagai contoh saat ini Denpasar mempunyai program aplikasi berbasiskan android bernama Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar, dimana masyarakat dapat download aplikasi ini secara gratis di Playstore dan tentunya aplikasi ini sangat bermanfaat baik untuk masyarakat atau juga untuk Pemerintah.

Saya rasa investasi untuk membuat program ini tidak mahal dibanding dengan membuat baliho yang berdampak mengotori lingkungan atau sosialisasi-sosialisasi keliling yang justru lebih boros anggaran.

Harapan kami dari LSM Marutha agar jajaran SKPD lebih pro aktif lagi untuk menerima usulan-usulan yang konstruktif untuk membangun Klungkung yang kita cintai, melalui kesempatan ini kami sampaikan juga kepada yang terhormat Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Klungkung agar segera mengambil sikap atas amsukan yang kami berikan, dan kami pun siap di undang untuk memberikan pemaparan yang detail tentang program ini. 

 

Minggu, 21 Agustus 2016

6 Hal yang Harus Dibenahi SDM Indonesia untuk Menghadapi MEA

 Image result for BNSP
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor kunci keberhasilan perekonomian suatu negara. SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan akan mudah bersaing di era global ini. Sebagai salah satu anggota ASEAN Economy Community (AEC), Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk memimpin perekonomian di kawasan Asia Tenggara karena Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN dengan jumlah penduduk 40.58% terbanyak dibandingkan Negara ASEAN lainnya.
Namun potensi itu harus sejalan dengan sumber daya manusia yang berkualitas secara kompetensi dan intelektual. Sejauh ini SDM Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan klasik yaitu rata-rata tenaga kerja Indonesia lulusan Sekolah Dasar (SD) dan tidak memiliki keterampilan. Berikut hal-hal yang dapat ditempuh untuk membenahi kualitas SDM di Indonesia agar dapat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA):

# Perbaikan Sistem Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia. Di Indonesia, pendidikan merupakan masalah utama yang harus dibenahi karena masih banyaknya sumber daya manusia yang tidak tersentuh pendidikan, khususnya di daerah terpencil. Masih banyak pula masyarakat yang buta huruf, putus sekolah, dan rata-rata tenaga kerja Indonesia lulusan SD. Perbaikan sistem pendidikan meliputi meratanya pendidikan di setiap daerah, infrastruktur pendidikan, kualitas kurikulum dan tenaga pendidik, serta distribusi jumlah tenaga pendidik yang merata. Dengan mutu pendidikan yang lebih baik, Indonesia akan membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

# Pelatihan Keterampilan













Data Human Development Index (HDI) menunjukkan 90% pekerja Indonesia tidak pernah mengikuti pelatihan. Jumlah ini cukup besar dibandingkan tenaga kerja terampil di negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Pelatihan keterampilan dapat menunjang kemampuan tenaga kerja ketika bersaing dengan tenaga kerja asing. Masyarakat harus aktif mengikuti pelatihan-pelatihan, baik yang disediakan lembaga swasta ataupun pemerintah.

# Menguasai Teknologi

Di zaman serba digital ini, istilah gaptek (gagap teknologi) tak berlaku lagi untuk tenaga kerja. SDM Indonesia harus cakap dalam menguasai teknologi guna menunjang produktivitas kerjanya. Teknologi (khususnya internet) sangat membantu dalam perluasan 
pangsa pasar hingga ke seluruh dunia. Selain itu penggunaan teknologi akan membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien serta tepat waktu. Oleh sebab itu, sudah saatnya pemerintah melakukan pelatihan berkala terhadap SDM di Indonesia mengenai teknologi guna mewujudkan SDM yang berkualitas.

# Sertifikasi Kompetensi

Para tenaga kerja dari negara ASEAN yang memiliki kompetensi kerja yang lebih tinggi, tentunya akan memiliki kesempatan lebih luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi di dalam MEA. Dengan demikian, SDM Indonesia harus meningkatkan kualitas dan mengejar ketertinggalan dari negara lain di ASEAN yaitu dengan cara sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi diperlukan untuk menyetarakan kemampuan pekerja nasional di pasar regional. Masyarakat bisa mengikuti uji kompetensi di Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang disediakan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

# Kesehatan Jasmani dan Rohani
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah kesehatan. Dengan tingkat kesehatan SDM yang tinggi, produktivitas kerja yang dihasilkan akan tinggi juga. SDM yang sehat secara jasmani dan rohani akan memiliki motivasi yang lebih untuk bekerja. Untuk mewujudkan hal itu, dapat dilakukan seperti pengadaan pemeriksaan kesehatan gratis, cek kesehatan rutin, sosialisasi anti narkoba, seminar motivasi dan rohani. Dengan demikian SDM memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi.

# Jiwa Wirausaha
Menurut World Economic Forum, kewirausahaan merupakan penggerak yang sangat penting bagi kemajuan perekonomian dan sosial suatu negara. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar untuk mencari peluang sukses. Konsep wirausaha harusnya diterapkan pada generasi muda agar bisa mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat menekan angka pengangguran di Indonesia. SDM tak selalu disediakan sebagai tenaga kerja tetapi juga pencipta lapangan kerja yang bisa menampung lebih banyak tenaga kerja. Disinilah seharusnya dunia pendidikan dan pemerintah bekerja sama untuk mendorong terwujudnya pendidikan yang berorientasi wirausaha.
Peningkatan kualitas ini  mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal untuk masa depan Indonesia sehingga bukan tidak mungkin nantinya Indonesia menjadi pemimpin di MEA.
Sumber : www.inspiratorfreak.com

Selasa, 31 Mei 2016

Kembalikan Pancasila

Tidak banyak yang tahu bahwa hari ini tanggal 1 Juni adalah hari lahirnya pancasila, era orde baru telah mengaburkan esensi dari Pancasila untuk mengaburkan peran Presiden pertama kita Soekarno.

Beberapa pertanyaan yang terkumpul dan menghantui saya.
-          Tuhan melalui ajaran-ajarannya yang mulai dimanipulasi dengan kepentingan-kepentingan, disaat orang mulai berpikir bahwa membunuh sesama manusia adalah dibenarkan menurut kepercayaannya.
-          Kemanusiaan yan jauh dari adil dan keberadaban dimana banyak sekali masyarakat Indonesia yang bertingkah laku dan berkelakuan seperti hewan?, pemerkosaan terhadap anak dibawah umur, anak membunuh orang tua, bapak menghamili anak kandungnya.
-          Persatuan yang hanya jadi mimpi di siang bolong, disaat setiap individu dan golongan berusaha menjalankan ego atas kebenaran yang diyakininya, mengkotak-kotakkan diri dalam kelompok-kelompok yang selalu berbenturan antara satu dengan yang lainnya.
-          Para pejabat terutama para dewan permusyawaratan yang mewakili kita hanya mau dekat kembali menyerap aspirasi masyarakat menjelang pemilihan atau yang juga keren di istilahkan 4-1 yaitu 4 tahun lupa dan 1 tahun ingat. Rakyat kecil hanya bisa teriak dengan suara parau untuk mereka yang jauh di atas sana.
-          Keadilan yang sudah tidak lagi bisa dikatakan ADIL, dimana hukum hanya berlaku untuk rakyat kecil dan kebal untuk orang besar, disaat nenek renta harus di vonis secara pidana karena mengambil kayu bakar berbanding terbalik disaat koruptor masih lega melenggang mengambil uang rakyat trilyunan rupiah, disaat maling ayam harus bonyok di gebukin dalam introgasi berbanding terbalik dengan senyum manis para pejabat saat diperiksa dalam kasus korupsi.

Pendidikan di Indonesia pada saat ini cenderung lebih mementingkan aspek akademis tanpa menghiraukan akhlak dan moral para peserta didik. Hal ini bisa kita lihat di sekolah-sekolah dan di universitas-universitas. Sebagai contoh, seseorang murid SMU yang nakal dan suka dengan free seks dapat lulus dari SMU dan meneruskan keperguruan tinggi hanya karena nilainya mencukupi standar kelulusan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Coba kita bayang kan apa yang akan terjadi apabila Negara Indonesia ini dipimpin oleh orang yang hanya mempunyai nilai akademis yang tinggi tapi tidak bermoral. apa yang akan terjadi dengan negara ini??
Pendidikan Indonesia menganut atau lebih condong pada sistem pendidikan liberal yang mengesampingkan pendidikan moral dan hanya mementingkan pendidikan akademis. Kapan Indonesia bisa maju kalau pendidikan moral di semua sekolah ditiadakan?? apakah Indonesia bisa maju kalau hanya mengandalkan pada kepintaran akademis??

Kembalikan Pendidikan Moral Pancasila dalam kurikulum di sekolah, pendidikan yang membentuk karakter dan moral generasi muda penerus bangsa.